AL-QUR’AN
DAN PENDIDIKAN
REVISI
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata
Kuliah Ulumul Quran
Dosen Pengampu Afga Sidiq
Rifai,M.Pd.i
BAB I
PENDAHULUAN
Sebenarnya kandungan
yang terdapat pada Al-qur’an merupakan bagian dari pendidikan itu sendiri.
AlQur’an diturunkan ke bumi melalui nabi Muhammad SAW untuk dijadikan petunjuk
dan pedoman hidup bagi manusia. Allah juga menurunkan Al Qur’an untuk
mengeluarkan umat manusia dari kegelapan dan kebodohan menuju cahaya Islam.
Al-Quran mengajarkan banyak hal kepada manusia dari persoalan
keyakinan,moral,prinsip-prinsip ibadah dan muamalah sampai kepada asas-asas
ilmu pengetahuan. Diantara fungsi Al-Quran antara lain sebagai petunjuk (Al
Huda) bagi manusia, pemisah(Al Furqon) antara yang hak dan yang batil, yang
benar dan yang salah, obat (AsSyifa’) bagi penyakit hati manusia, dan nasehat
dan petuah (Al Mau’idzoh) bagi manusia. Namun, kandungan dalam Al Qur’an ini
tidak akan memberikan pengaruh bagi manusia jika tidak dipelajari dan dipahami.
Al Qur’an tidak mengalami perubahan
sedikitpun sejak diturunkan kepada Nabi Muhammad sampai saat ini, bahkan sampai
akhir zaman sekalipun. Allah telah menjamin penjagaan keaslian, kemurnian, dan
keakuratan Al Qur’an hingga hari akhir nanti,(Dr. Moh., Roqib, M.Ag, Ilmu
Pendidikan Islam: Pengembangan Pendidikan Integratif di Sekolah, Keluarga, dan Masyarakat
Hal:773)
“Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al
Qur’an dan sesungguhnya Kami benar- benar memeliharanya.” (Q.S. Al Hijr
:19)
Keistimewaan lain dari Al Qur’an adalah bisa
memberikan syafa’at bagi orang yang membaca,mengkaji,dan menghafalkannya pada hari
kiamat kelak,Sebagaimana disabdakan oleh
Rasulullah yang artinya:
“Bacalah Al Qur’an karena ia adalah pemberi
syafa’at bagi para pembacanya di hari
kiamat! Bacalah Zahrawin (yaitu) surat Al
Baqarah dan Ali Imran karena keduanya akan
datang pada hari Kiamat seperti awan atau seperti sekelompok burung yang
berbondong-bondong melindungi para pembacanya”
1. Bagaimana
konsep pendidikan menurut ALQuran?
2.
Apa implikasi atau hubungan antara Al quran dan
Pendidikan?
3.
Apa tujuan pendidikan menurut Al quran?
4.
Apa saja nilai normatif dalam Al quran?
5.
Bagaimana relevansi antara Al quran dan
pendidikan pada masa kini?
6.
Apa objek pendidikan dalam Al quran?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Pendidikan dalam Al-Qur’an dan Pengembangannya
Al-Qur’an
merupakan firman Allah yang selanjutnya dijadikan pedoman hidup (way of life)
kaum muslim yang tidak ada lagi keraguan di dalamnya. Di dalamnya terkandung
ajaran-ajaran pokok (prinsip dasar) menyangkut segala aspek kehidupan manusia
yang selanjutnya dapat dikembangkan sesuai dengan nalar masing-masing bangsa
dan kapanpun masanya dan hadir secara fungsional memecahkan problem
kemanusiaan. Salah satu permasalah yang tidak sepi dari perbincangan umat
adalah masalah pendidikan.
Dalam al-Qur’an sendiri telah memberi isyarat bahwa
permasalahan pendidikan sangat penting, jika al-Qur’an dikaji lebih mendalam
maka kita akan menemukan beberapa prinsip dasar pendidikan, yang selanjutnya
bisa kita jadikan inspirasi untuk dikembangkan dalam rangka membangun
pendidikan yang bermutu. Ada beberapa indikasi yang terdapat dalam
al-Qur’an yang berkaitan dengan pendidikan antara lain; Menghormati akal
manusia, bimbingan ilmiah, fitrah manusia, penggunaan cerita (kisah) untuk
tujuan pendidikan dan memelihara keperluan sosial masyarakat.Untuk mengkaji
aspek pendidikan dalam al-Qur’an maka makalah ini sengaja dibuat, dalam makalah
ini penulis hanya memaparkan tentang pengertian pendidikan, istilah-istilah
pendidikan dalam al-Qur’an, hakikat dan prinsip dasar, serta analisis problem
di dunia pendidikan Islam terutama di Indonesia, bagaimana konsep ideal
pendidikan Islam? dan bagaimana realitas pendidikan Islam di Indonesia?
Istilah
pendidikan bisa ditemukan dalam al-Qur’an dengan istilah ‘at-Tarbiyah’,
‘at-Ta’lim’, dan ‘at-Tadhib’, tetapi lebih banyak kita temukan dengan ungkapan
kata ‘rabbi’, kata at-Tarbiyah adalah bentuk masdar dari fi’il madhi rabba ,
yang mempunyai pengertian yang sama dengan kata ‘rabb’ yang berarti nama Allah.
Dalam al-Qur’an tidak ditemukan kata ‘at-Tarbiyah’, tetapi ada istilah yang
senada dengan itu yaitu; ar-rabb, rabbayani, murabbi, rabbiyun, rabbani.
Sebaiknya dalam hadis digunakan istilah rabbani. Semua fonem tersebut mempunyai
konotasi makna yang banyak.
Hakekat/nilai
merupakan esensi yang melekat pada sesuatu yang sangat berarti bagi kehidupan
manusia. Nilai bersifat praktis dan efektif dalam jiwa dan tindakan manusia dan
melembaga secara objektif didalam masyrakat. Nilai ini merupakan suatu realita
yang sah sebagai suatu cita-cita yang benar dan berlawanan dengan cita-cita
palsu yang bersifat khayal.Dari beberapa pengertian diatas bisa diambil kesimpulan bahwa pengertian pendidikan Islam
adalah proses
transformasi dan internalisasi ilmu pengetahuan dan nilai-nilai
Islam pada peserta didik melalui penumbuhan dan pengembangan potensi fitrahnya
untuk mencapai keseimbangan dan kesempurnaan hidup dalam segala aspeknya.
Sehingga dapat dijabarkan pada enam pokok pikiran hakekat pendidikan Islam
yaitu;
1)
Proses
tranformasi dan internalisasi, yaitu upaya pendidikan Isla harus dilakukan
secara berangsur-angsur, berjenjang dan Istiqomah, penanaman nilai/ilmu,
pengarahan, pengajaran dan pembimbingan kepada anak didik dilakukan secara
terencana, sistematis dan terstuktur dengan menggunakan pola, pendekatan dan
metode/sistem tertentu.
2)
Kecintaan kepada Ilmu pengetahuan, yaitu upaya
yang diarahkan pada pemberian dan pengahayatan, pengamalan ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan yang dimaksud adalah pengetahuan yang bercirikhas Islam,
dengan disandarkan kepada peran dia sebagai khalifah fil ardhi dengan pola
hubungan dengan Allah (hablum min Allah), sesama manusia (hablum minannas) dan
hubungan dengan alam sekitas (hablum min al-alam).
3)
Nilai-nilai Islam, maksudnya adalah
nilai-nilai yang terkandung dalam praktek pendidikan harus mengandung nilai
Insaniah dan Ilahiyah. Yaitu: a) nilai yang bersumber dari sifat-sifat Allah
sebanyak 99 yang tertuang dalam “al Asmaul Husna” yakni nama-nama yang indah
yang sebenarnya karakter idealitas manusia yang selanjutnya disebut fitrah,
inilah yang harus dikembangkan. b) Nilai yang bersumber dari hukum-hukum Allah,
yang selanjutnya di dialogkan pada nilai insaniah. Nilai ini merupakan nilai
yang terpancar dari daya cipta, rasa dan karsa manusia yang tumbuh sesuai dengan
kebutuhan manusia.
4)
Pada
diri peserta didik, maksudnya pendidikan ini diberikian kepada peserta didik
yang mempunyai potensi-potensi rohani. Potensi ini memmungkinkan manusia untuk
dididik dan selanjutnya juga bisa mendidik.
5)
Melalui pertumbuhan dan pengembangan potensi fitrahnya,
tugas pokok pendidikan Islam adalah menumbuhkan, mengembangkan, memelihara, dan
menjaga potensi manusia, sehingga tercipta dan terbentuklah kualitas generasi
Islam yang cerdas, kreatif dan produktif.
6)
Menciptakan keseimbangan dan kesempurnaan hidup, dengan
kata lain ‘insan kamil’ yaitu manusia yang mampu mengoptimalkan potensinya dan
mampu menyeimbangkan kebutuhan jasmani dan rohani, dunia dan akherat. Proses
pendidikan yang telah dijalani menjadikan peserta didik bahagia dan sejahtera,
berpredikat khalifah fil ardhi.
Prinsip
diatas adalah pikiran idealitas pendidikan Islam terutama di Indonesia, tetapi
dalam mewujudkan cita-cita tersebut banyak sekali permasalahan yang telah menghambat pencapaian cita-cita
tersebut malah terkadang membelokkan tujuan utama dari pendidikan Islam.
Problem pendidikan Islam harus menjadi tanggung jawab bersama baik dari
pendidik, pemerintah, orang tua didik dan anak didik itu sendiri, jadi kesadaran
dari semua pihak sangat di harapkan.
Sebagai sumber pedoman bagi umat islam,Al quran mengandung dan
membawakan nilai nilai yang membudayakan manusia,hampir dua pertiga ayat ayat alquran mengandung motivasi kependidikan bagi
umat manusia.
Bila kita
mengamati secara mendalam tentang bagi mana tuhan mendidik alam iini,akan
tampak oleh kita bahwa allah sebagai yang maha pendidilk (murabby
al-a’dam)dengan kodrat dan irodat-Nya telah mempolakan suatu supra system
apapun.sebagai maha pendidik menghadapi segala sesuatu Yang menyangkut
kehidupan dialam ini berjalan dalam suatu system,suatu proses kehidupan yang
terjadi secara alami.Hal demikilan menjadi contoh bagi makhlukNya yang berusaha
mengaembangkan kehidupan secara manusiawi dan alami sesuai dengan garis
(khittah)yang telah diletakkan allah.
Sebagai missal
mengapa allah yang maha kuasa itu secara langsung menjadikan makhluknya baik
atau jahat,pandai atau bodoh ,bahagia atau celaka ,sehat atau sakit
(jasmaniah/rohaniah),tumbuh dan berkembang/lemah dan punah sama
sekali.melainkan allah menjadikannya melalui system berbagai macam proses yang
pada dasarnya terletak pada suatu mekanisme sebab dan akibat. Seperti berbuat
abaik mengakibatkan tuhan memberikan pahala.Karena berbuat jahat,tuhan membalas
dengan seksama.Karena beriman dan beramaal sholeh tuhan memberikan pahala yang
tidak putus putusnya dank arena bersyukkur terhadap nikmat allah maka allah
akan menamabah sikapnya
Disamping Maha
Pencipta dan Maha Kuasa atas segala-galanya Allah juga berperan sebagai Maha
pendidik terhadap hamba2nya.Dia adalah pendidik atas sekalian alam.Para malaikat,rasul
,nabi nabi, serta para wali wali serta
sampai kepada ulama ulama yang bertugas
sebagai penyambung kalam Ilahi .dan sekaligus sebagai pembantu Allah dalam berproses mendidik
manusia agar menjadi hamba yang beriman,bertakwa, dan taat pada perintah Nya.
Mengapa Allah
perlu menciptakan planet planet dalam
suatu sistem atas tata surya yang berjalan diatas khittah yang teratur dan konstan dalam pola keseimbangan dan
keserasian.mengapa Allah menciptakan wadah dunia sebagai suatu
sistem instistusi dimana para umat
manusia dididik untuk mampu mengembangkan dirinya serta mampu berinterakasi
dengan dunia sekitarnya bahkan bersahabat dengan dunia sekitar itu.
Itu semua
membuktikan betapa Tuhan ingin
menunjukkan segala sesuatu yang hidup di alam ini tidak terjadi secara langsung,
akan tetapi harus melalui proses dalam suatu sistem yang bekerja secara mekanis
yang dapat dicontoh dan di tiru oleh hambanya , khususnya manusia didunia
ini.biala manusia mengikuti dan berjalan menurut sistem tersebut maka segala ikhtiar manusia
akan berakhir pada tujuan yang dicita citakan hal ini sesuai dengan apa yang
difirmankan Allah SWT yang artinya sebagai berikut:
“Sesungguhnya didalam
kejadian langit dan bumi terdapaat tanda tanda (kebesaran allah)bagi orang2
yang berakal” QS.Ali-Imron:190.
Tujuan pendidikan menurut
Al-Qur’an adalah sebagai berikut;
a. Mendorong timbulnya kesadaran umat manusia
agar mau melakukan kegiatan belajar mengajar
Perintah membaca
sebagaimana terdapat pada surah al-alaq ayat 1-5 sungguh mengejutkan untuk
masyarakat arab saat itu,karena membaca belum menjadi budaya mereka.budaya
mereka ialah menghafal,yakni menghafal syair.Membaca dalam ayat tersebut
berarti menghimpun atau mengumpulkan informasi dengan melihat huruf,kata-kata
dan kalimat dalam sebuah buku atau referensi
lainnya.
b. Melaksanakan kegiatan
belajar mengajar sepanjang hayat
Hal ini sejalan dengan hadist nabi yang berbunyi :
“Tuntutlah ilmu mulai dari buaian hingga ke liang lahat”(HR.Bukhori&Muslim).
Hadis itu mrngandung konsep belajar saeumur hidup tidak hanya terbatas pada
ruang kelas saja.Hal ini sejalan pula dengan konsep pendidikan Integrated,yakni
belajr mengajar yang menyatu dengan kegiatan masyarakat
c. Mengeluarkan manusia dari kehidupan kegelapan
pada kehhidupan yang terang benderang
Dikalangan para ulama terdapat pemikiran yang mengibaratkan ilmu seperti
cahaya,dan dengan cahaya ini kehidupan jadi bermakna,bekualitas,dan memperoleh
kemudahan.Sumber ilmu pppengetahuan (cahaya)dapat mengeluarkan manusia dari
kegelapan,yaitu al-qur’an yang banyak dikaji isi dan kandungannya oleh par
ulama.
d. Memberantas kejahiliyahan
Sikap jahiliyah juga dapat
dilihat dari pola pikir mereka yang menganggap benda-benda keduniaan yang tidak
kekal sebagai sesuatu yang dipuja-puja dan diagungkan.Dengan demikian makna
jahiliyah bukan berarti bodoh dalam arti idiot melainkan bodoh dalam arti
memilih pola pikir yang keliru.
e. Mengangkat harkat dan
martabat manusia sebagai makhluk paling
sempurna di muka bumi
Dalam Qs.Al-isra:70 dikatakan bahwa manusia diciptakan dalam struktur fisik
dan psikis yang lengkap dan sempura.Dengan kelengkapan jasmani dan rohani
inilah manusia dapat mengerjakan tugas-tugas yang berat,menciptakan kebudayaan
dan peradaban,menguasai daratan,lautan,dan udara dengan m
menciptakan
kendaraan roda empat dikembangkan melalui pendidikan.
Al-qu’an memuat nilai normatis yang menjadi acuan dalam pendidikan
islam.Nilai tersebut terdiri atas tiga pilar utama yaitu:
1.
I’tiqodiyyah,yang berkaitan dengan
pendidikan keimanan,seperti percaya kepada Allah,malaikat,rasul,kitab,hari
akhir dan takdir,yang bertujuan untuk menata kepercayaan.
2.
Khuluqiyyah,yang berkaitan dengan
pendidikan etika ,yang bertujuan untuk membersihkan diri dari perilaku rendah
atau perilaku yang buruk dan menghiasi diri dengan perilaku terpuji.
3.
Amaliyyah,yang berkaitan dengan
pendidikan tingkah laku sehari hari,baik yang berhubungan dengan :
a. pendidikan ibadah,yang
memuat hubungan antara manusia dengan Tuhannya,seperti
sholat,puasa,zakat,haji,dan nazar,yang betujuan untuk aktualisasi nilai nilai ubudiyyah.
b.
pendidikan muamalah,yang memuat hubungan
antar manusia,baik secara individual maupun institusional.
Pada masa sekarang ini era globalisasi telah memasuki kehidupan
manusia.orang orang pada sibuk oleh urusan mereka masing masing. Mulai dari
urusan pekerjaan,keluarga,dan lainnya. Pendidikan anak juga harus diperhatikan
dengan serius, tapi, banyak sekali orang tua zaman sekarang jarang yang
memperhatikan pendidikan anak mereka karna kesibukan mereka. Dalam Alquran
Surat Luqman ayat 13-19 terdapat nilai pendidikan yang terkandung di
dalamnya,terdapat ajaran ajaran tentang pendidikan dan dapat diterapkan dalam
keluarga untuk pendidikan bagi anak anak mereka.
Objek dari pendidikan itu sendiri adalah
peserta didik yang menjadi sasaran para pendidik dalam rangka untuk mencapai
kebahagiaan di dunia dan juga di akhirat dan untuk menyeimbangkan antara materi
dan religious spiritual. Pembahasan objek pendidikan berdasarkan Alquran yaitu
seperti dalam Quran Surat At-Tahrim ayat 6 :
يَااَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْ قُوْا
اَنْفُسِكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَقُوْدُهَاالنَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا
مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّايَعْصُوْنَ اللَّهَ مَا اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ
مَا يُؤْمَرُوْنَ
Dalam ayat diatas dijelaskan yang merupakan
objek pendidikan dalam keluarga yaitu:
a.
اَنْفُسَكُمْ : Dirimu sendiri
b.
وَاَهْلِيْكُمْ
: Keluargamu yaitu : istri, anak, saudara, kerabat, sahaya wanita dan sahaya
laki laki
Dalam ayat ini
dijelaskan etika pembelajaran dalam keluarga agar terselamatkan dari api
neraka,dan hendaknya di mulai dari diri sendiri terlebih dahulu. Artinya setiap
orang tua harus bisa memberi memberikan contoh dan juga teladan yang baik bagi
anak anaknya. Karena anak anak selalu menirukan apa yang dilakukuan oleh
orangtuanya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pendidikan
dalam Al quran di sebut juga dengan istilah At Tarbiyah,At Ta’lim,dan At
Ta’dib.pengertian pendidikan islam adalah proses transformasi ilmu pengetahuan
dan nilai nilai islam pada peserta didik melalui penumbuhan dan pengembangan
potensi fitrahnya untuk mencapai keseimbangan dan kesempurnaan hidup dalam
segala aspek.
Hampir
dua per tiga ayat dalam Al quran mengandung motivasi pendidikan bagi umat
manusia.dengan pendidikanlah maka kita dapat keluar dari kehidupan yang
gelap/kebodohan dan keluar dari masa jahiliyah
dan dapat mengangkat harkat dan martabat manusia sebagai makhluk ciptaan
Allah SWT yang paling sempurna di muka bumi ini.
DAFTAR PUSTAKA
DR.Zakiah Daradjat ,dkk.2014.ILMU
PENDIDIKAN ISLAM
Dr.Abdul Mujib,M.Ag,Dr.Jusuf Mudzakkir,M.Si.2008.ILMU PENDIDIKAN ISLAM
Nur Ismailah : 16.0401.0058
Itsna Quratul
A’yun : 16.0401.0059
Miftachul
Jannah : 16.0401.0060
Dina Suci
Wahyuningtyas : 16.0401.0061
Rahma nur
putri : 16.0401.0068
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS
AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MAGELANG
2016