Rabu, 31 Januari 2018

KHUTBAH JUM'AT TENTANG MENSUKURI NIKMAT ALLAH

NAMA : MIFTACHUL JANNAH
NPM    : 16.0401.0060
PRODI : PAI
MATA KULIAH : AIK

Khutbah Jum’at Pertama
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله , الحمد لله ذى الـعـطـاء الـواسـع والأمـتـنـان * أحـمـده سـبـحـانـه وتـعـالى وأشـكـره عـلى مـاأنـعـم عـلـيـنـا مـن أصـنـاف الـنـعـم * أشـهـد ان لا اله الا الله وحده لا شـريك له الـمـلـك الـعـلام * وأشـهد أن محمدا عبـده ورسـوله الـذي مـضـت حيـاتـه فى خـدمـة الـمخـلـوقـات مـن الـعـرب والـعـجم * اللهـم صـل وسـلم على عـبـدك ورسـولك أفـضـل الأنـام * سـيد نامحمـد وعـلى ألـه وأصــحابه صـلاة وسـلامـا دائمين متـلازمـين الى يـوم الزحـام * أمـابعـد فيـا عبـادالله أوصــيكم واياي بتقـوى الله * واعـلـمـوا أن اللـه هـو الـمـنـعـم والـمـتـفـضـل . أنـعــم عـلـيـنـا بـأصـنـاف الـنـعـم * الـتي لا تـحصـونـهـا لـتـعـترفـوا بـهـا لـربـكم ولـتـقـومـوا بـشـكرهـا * وَقَدْ قَالَ اللهَ تَعَالَى فِي كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ * أَعُـوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ* بِسْـمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ* وان تـعـدوا نـعـمـة اللـه لاتـحـصـوهـا * وقـال أيـضـا : لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ *
Kaum Muslimin sidang jum’ah rahimakumullah…….
Marilah kita tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah, dengan berupaya menunaikan perintahnya dan mejauhi larangan Nya. Dengan harapan semoga senantiasa kita mendapat rahmat dan hidayahNya. Dan kita termasuk hamba yang mendapatkan kebahagiaan dunia dan akherat. Amin.
Selanjutnya, marilah bersama sama kita sadari begitu banyak anugerah dan nikmat Allah yang terlimpah kepada kita, baik yang berupa material maupun in material yang kita gunakan didalam kehidupan di dunia ini. Saking banyaknya, hingga tak akan mampu kita menghitungnya. Allah telah berfirman :
وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لا تُحْصُوهَا
“ Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tak akan mampu menghitungnya”. (QS.Ibrahim : 34).
Lafadl Syukur diambil dari lafadl syakara, yang berarti membukak, sebagai kebalikan lafadl kafara (kufur) yang berarti menutup.
Hakikat syukur adalah menampakkan nikmat dan menggunakan nikmat tersebut pada sesuatu yang di ridlai oleh Dzat Yang memberi nikmat. Sedangkan kufur adalah menyembunyikan dan melupakan nikmat. Allah telah berfirman :
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS: Ibrahim : 7)
Pada dasarnya segala bentuk kesyukuran itu harus ditujukan hanya untuk Allah Dzat yang memberi nikmat. Akan tetapi bukan berarti kita tidak boleh berterima kasih kepada sesama yang telah menjadi perantara datangnya nikmat tersebut, justru kita harus juga menyatakan syukur dan terima kasih kepada fihak yang telah menjadi perantara datangnya nikmat Allah.
Hal ini dapat kita fahami dari firman Allah, yang memerintahkan kita untuk berterima kasih kepada kedua orang tua kita, yang telah menjadi media wujud kita terlahir di dunia ini. Firman Allah Ta’ala :
أن اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ
“Bersyukurlah kepadaKu dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu”.(QS.Luqman : 14).
Perintah bersyukur kepada kedua orang tua merupakan isyarat agar kita bersyukur kepada siapapun yang telah berjasa dan menjadi perantara atas datangnya ni’mat anugerah Allah tersebut. Barang siapa yang tak mau bersyukur dan tak mau berterima kasih kepada sesama manusia yang telah berjasa, berarti ia tak bersyukur kepada Allah. SWT. Secara tegas Nabi Muhammad Sallallahu ‘alai wa sallam bersabda :
مـن لـم يـشـكـر الـنـاس لـم يـشـكـر الـلـه
“Barang siapa yang tak mau bersyukur dan tak mau berterima kasih kepada sesama manusia , berarti ia tidak bersyukur kepada Allah “
Kaum Muslimin sidang jum’ah rahimakumullah…….
Manfaat syukur, akan kembali kepada orang yang bersyukur. Allah tak akan mengambil keuntungan apapun dari syukur hambanya, sebagaimana Allah tak akan merugi dan tak akan berkurang kewibawaan dan keAgunganNya bila hambanya tak mau bersyukur dan kufur atas nikmat karunia Nya.
Ada berbagai cara untuk mensyukuri ni’mat Allah Ta’ala, antara lain :
1. Syukur bil qalbi :
Menyadari sepenuh hati semua ni’mat dan prestasi yang diterima seorang hamba, tidak hanya hasil oleh karena kepandaian, keahlian dan kerja keras, akan tetapi karena fadlal dan anugerah Allah Ta’ala. Kesadaran ini mendorong seseorang untuk tidak merasa kecewa dan tidak merasa berat menerima ni’mat Allah. Meskipun hanya kecil atau sedikit.
2. Syukur bil lisan :
Mengakui dan menyatakan dengan lisan melalui ucapannya bahwa segala ni’mat hanya dari Alah semata. Pengakuan inipun disertai memuji kepada Allah dengan ucapan Al Hamdulillah, ucapan ini merupakan manifestasi pengakuaan bahwa yang paling berhak menerima pujian hanyalah Allah semata.

3. Syukur bil arkan :
Menggunakan ni’mat anugerah Allah untuk hal hal yang diridlani Allah SWT. Sebagai Dzat Yang Memberi ni’mat tersebut.
Bapak bapak, jama’ah jum’ah rahimakumullah…….
Syikap syukur ini harus menjadi kepribadian kita kaum Muslimin. Sikap ini mengingatkan kita supaya mau berterima kasih kepada Dzat Yang Memberi ni’mat dan kesanggupan untuk berterima kasih kepada orang lain yang menjadi perantara datangnya ni’mat yang kita terima. Dengan bersyukur seseorang akan ridla terhadap ni’mat yang diterima, dengan tetap meningkatkan upaya dan ikhtiyar untuk mencapai ni’mat yang lebih baik.
Semoga Allah Ta’ala senantiasa melimpahkan taufiq dan hidayah Nya kepada kita semua, sehingga kita pandai bersyukur kepada Allah dan sanggup berterima kasih kepada orang lain yang telah menjadi lantaran ni’mat yang kita terima.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ* وَنَفَعَنِي وَإِيَّا كُمْ بِااْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ* إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمِ * قَالَ تَعَالَى وَهُوَ أَصْدَقُ اْلقائِلِيْنَ: أَعُوْذُبِاللهِ مِنَ الشًّيْطَانِ الرَّجِيْمِ* بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ* وأمـا بـنـعمـة ربـك فحدث* وَقُلْ رَبِّ اْغفِرْ وَارْحَمْ وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّحِمِيْنَ*
::
Khutbah Jum’ah Kedua
الْحَمْدُ ِللهِ ، الْحَمْدُ ِللهِ حَقَّ حَمْدِهِ * أَشْهَدُ أَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ شَهَادَةَ عَبْدِهِ * وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْوَفِيُّ بِعَهْدِهِ * صَلَّـى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلهِ وَأَصْحَابِهِ مِنْ بَعْدِهِ * وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا * أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى * وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ تَعَالَى أَمَرَكُمْ أَمْرًا عَمِيْمًا * فَقَالَ جَلَّ جَلاَلُهُ: إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ. يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا * اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ الْمُرْسَلِيْنَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِيْنَ * وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ * وَارْحَمْنَا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ *
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ * وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ * إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُّجِيْبُ الدَّعَوَاتِ * اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ أَئِمَتَنَا وَأُمَّتَنَا وَقُضَاتَنَا وَعُلَمَاءَنَا وَفُقَهَاءَنَا وَمَشَايِخَنَا صَلاَحًا تَامًّا عَامًّا وَاجْعَلْنَا هُدَاةَ مُهْتَدِيْنَ * اَللَّهُمَّ اْنصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ * وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ الْمُسْلِمِيْنَ * أَللَّهُمَّ أَهْلِكْ أَعْدَاءَ الدِّيْنَ * وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِ الْمُؤْمِنِيْنَ * وَفُكَّ أَسْرَ الْمَأْسُوْرِيْنَ * وَفَرِّجْ عَنِ الْمَكْرُوْبِيْنَ * وَاقْـضِ الدَّيْنَ عَلَى الْمَدْيُوْنِيـْنَ * وَاكْتُبِ اللَّهُمَّ السَّلاَمَةَ عَلَيْنَا * وَعَلَى الْغُزَّاةِ وَالْمُجَاهِدِيْنَ وَالْمُسَافِرِيْنَ * إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ * اَللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ * وَالْبَلاَءَ وَالْوَبَاءَ* وَاْلفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَة * وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ * مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ * مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً * وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً * إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ * رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بالإِيـْمَانِ* وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَّحِيْم *
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِذِى اْلقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشَاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْىِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ * وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسْئَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ*
::
Oleh: KH. Abu Royyan, Pondok Pesantren Nida’ul Ummah Bantul Yogyakarta.

Tulisan berjudul Khutbah Jum’at: Mensyukuri Nikmat Allah SWT terakhir diperbaharui pada Thursday 13 February 2014 oleh Pejuang Ahlussunnah di Ngaji Yuk! - Kajian Ceramah Islam Ahlussunnah wal Jamaah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KHUTBAH JUM'AT TENTANG MENSUKURI NIKMAT ALLAH

NAMA : MIFTACHUL JANNAH NPM    : 16.0401.0060 PRODI : PAI MATA KULIAH : AIK Khutbah Jum’at Pertama السلام عليكم ورحمة الله وبرك...